Berbagi: khutbah, dalil, hukum, amalan, sosial, agama

yuqm.blogspot.com

  • Welcom to menu 1

    Selamat datang di blog kami. Semoga Anda mendapatkan sesuatu yang berarti.

  • Welcom to menu 2

    Selamat datang di blog kami. Semoga Anda mendapatkan sesuatu yang berarti.

  • Welcome to Menu 3

    Selamat datang di blog kami. Semoga Anda mendapatkan sesuatu yang berarti.

Tuesday, April 18, 2023

Khutbah Hari Raya, Menghiasi Idul Fitri dengan Kefitrian

Khutbah Idul Fitri 1444 H / 2023 M

Menghiasi Idul Fitri dengan Kefitrian

 


Khutbah 1

اللهُ أَكْبَرُ ٩x

كَبِيْرًا ، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا ، وَسُبْحَانَ اللهِبُكْرَةُ وَأَصِيْلًا ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، وَلِلهِ الْحَمْدُ

 الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ سَهَّلَ لِلْعِبَادِ طَرِيْقَ الْعِبَادَةِ وَيَسَّرَ ، وَأَفَاضَ عَلَيْهِمْ مِنْ خَزَائِنِ جُوْدِهِ الَّتِيْ لَا تُحْصَرْ ، وَجَعَلَ لَهُمْ عِيْدًا يَعُوْدُ فِيْ كُلِّ عَامٍ وَيَتَكَرَّرَ ، نَقَّاهُمْ بِهِ مِنْ دُوْنِ الذُّنُوْبِ وَطَهَّرَ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ خَلَقَ الْخَلْقَ فَقَدَّرَ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ اللِّوَاءِ وَالْكَوْثَرْ ، اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَفْضَلِ الْبَشَرِ ، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْمُطَهَّرِ ، وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ جَزَاءِ الْأَكْبَرِ ، أَمَّا بَعْدُ

فَيآأيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ ، اتَّقُوا اللهَ ، اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ ،

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم ،

قَدۡ أَفۡلَحَ مَن تَزَكَّىٰ ١٤ وَذَكَرَ ٱسۡمَ رَبِّهِۦ فَصَلَّىَّ ١٥

 

Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. (Al A’la,14-15)

Hadirin, Hadirat, Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah,

Di hari yang berbahagia ini izinkan kami berwasiat kepada diri sendiri dan kita semua, untuk selalu berusaha meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita kepada Allah Subhanahu wata’ala, dengan melaksanakan semua perintah-perintahNya dan menjauhi semua larang-laranganNya. Apabila kita bertakwa maka Rahmat Allah pasti akan kita dapat, tetapi jika kita bermaksiat maka hanya ampunan Allah-lah yang dapat menghindarkan azab.

 

Termasuk melaksanakan perintah Allah, ialah berkumpul bersama di tempat yang mulia ini dalam rangka menunaikan sunnah Rasul, yaitu Shalat Idul Fitri. Semoga dengan ini kita digolongkan ke dalam orang-orang yang menjalankan ketakwaan sebagaimana yang Allah perintahkan, selaras dengan sabda Rasul-Nya yang agung, sebagaimana hadits Rasulullah SAW berikut:

 

أُمِرْنَا أَنْ نَخْرُجَ فَنُخْرِجَ الحُيَّضَ، وَالعَوَاتِقَ، وَذَوَاتِ الخُدُورِ فَأَمَّا الحُيَّضُ؛ فَيَشْهَدْنَ جَمَاعَةَ المُسْلِمِينَ، وَدَعْوَتَهُمْ وَيَعْتَزِلْنَ مُصَلَّاهُم

 

Artinya: “Kami memerintahkan untuk keluar (ketika hari raya), dan mengajak keluar wanita haid, para gadis, dan wanita pingitan. Adapun para wanita haid, mereka (sekedar) menyaksikan kegiatan kaum muslimin dan khutbah mereka, dan menjauh dari tempat shalat.” (HR. Bukhari No.981, Muslim No.890).

 

Hadirin, Hadirat, Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah,

Satu bulan penuh kita menjalankan ujian kesabaran; Di siang hari, kita menahan lapar dan dahaga serta mengekang hawa nafsu; Di malam hari kita tarawih dan witir, serta ibadah lain hingga waktu sahur menjelang Subuh. Kemudian tadi malam kita kumandangkan takbir sehingga pagi sebagai ungkapan kemenangan melawan hawa nafsu, semata-mata karena kebesaran dan pertolongan Allah Swt. Maka pada hari ini, kita bersuka cita, merayakan Hari Raya Idul Fitri sembari berharap ampunan Allah dengan pernyataan: Minal ‘Aaidiin Walfaa-iziin. Semoga kita termasuk orang yang kembali kepada fitrah (suci tanpa dosa) dan termasuk orang-orang yang beruntung. Dalam hal ini Abu Hurairah ra ., berkata bahwa Rasulullah SAW. Bersabda:

 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

 

Artinya, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Hadirin, Hadirat Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah,

Hari Raya Idul Fitri akan lebih sempurna apabila puasa Ramadhan yang kita lakukan selama sebulan dinyatakan maqbul (diterima) oleh Allah Swt. Sedangkan maqbulnya puasa itu masih menggantung diantara dikeluarkan atau tidaknya zakat fitrah. Karena fungsi zakat fitrah selain untuk menunaikan kewajiban, juga sebagai penyempurna pahala puasa Ramadhan yang telah kita jalani selama sebulan. Nabi Muhammad SAW. telah bersabda :

 

صَوْمُ شَهْرِ رَمَضَانَ مُعَلَّقٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ، وَلاَ يُرْفَعُ إلاَّ بِزَكَاةِ الْفِطْرِ». رَوَاهُ أَبُوْ حَفْصِ بْنِ شَاهِيْنٍ

Artinya:

Puasa Ramadhan masih menggantung diantara langit dan bumi, belum dinaikkan (belum diterima) kecuali dengan Zakat Fitrah. (HR. Abu Hafsh Bin Syahin)

 

Hadirin, Hadirat, Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah,

Ada lagi anjuran syariat yang sangat utama dilakukan di Hari Raya Idul Fitri ini, yaitu upaya meraih ampunan dari orang tua. Maka sebelum kita melangkahkan kaki bersilatur rahim ke handai taulan, sungguh lebih baik jika kita mendahulukan untuk mendatangi kedua orang tua kita terlebih dahulu, lalu duduk bersimpuh di hadapan mereka serta memohon ampun dan maaf dari mereka berdua. Gapai eratlah tangan mereka, atau rangkullah tubuh mereka. Semoga dengan ini, mereka bersedia mengampunai segala dosa dan kesalahan yang pernah kita perbuat sepanjang hayat. Dengan ini pula kita berharap kita selamat dari 3 macam laknat Allah, yang disebutkan dalam hadits berikut:

 

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ  أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ رَقِيَ الْمِنْبَرَ فَقَالَ : آمِيْن آمِيْن آمِيْن فَقِيْلَ لَهُ : يَارَسُوْلَ اللهِ مَا كُنْتَ تَصْنَعُ هٰذَا ؟ فَقَالَ: قَالَ لِي جِبْرِيْلٌ : رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا لَـمْ يُدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، قُلْتُ: آمِيْن ، ثم قَالَ: رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ لَـمْ يُغْفَرْ لَهُ، فَقُلْتُ: آمِيْن ، ثم قَالَ: رَغِمَ أنْفُ اِمْرِئٍ ذُكِرْتَ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ، فَقُلْتُ: آمِيْن

[رَوَاهُ اَحْمَدْ وَابْنُ خُزَيْمَةْ]

Artinya:

“Dari Abu Hurairah: Rasulullah SAW naik mimbar lalu bersabda: ‘Amin, Amin, Amin’. Para sahabat bertanya : “Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?” Kemudian beliau bersabda, “Baru saja Jibril berkata kepadaku: ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan’, maka kukatakan, ‘Amin’, kemudian Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak membuatnya masuk surga, maka aku berkata: ‘Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi. ‘Allah melaknat seorang hambar yang tidak bershalawat ketika disebut namamu’, maka kukatakan, ‘Amin”.”  (HR Imam Ahmad dan Ibnu Khuzaimah)


Hadirin, Hadirat, Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah,

Apabila kita mendapatkan ampunan dari orang tua sehingga mereka ridho terhadap kita, maka Allah pasti ridho kepada kita. Tetapi sebaliknya, apabila kita mendapatkan kebencian orang tua sehingga mereka murka kepada kita, maka Allah pasti akan murka kepada kita. Dan murka Allah dekat dengan azab-Nya. Dan Rasulullah SAW, bersabda:

 

رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ

 

Artinya: “Ridho Allah SWT bergantung dari ridho kedua orang tua dan kemurkaan Allah SWT bergantung dari kemurkaan orang tua,”

(HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim)

 

Hadirin, Hadirat, Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah,

Maka marilah kita jadikan Idul Fitri kali ini, Idul Fitri kita yang terbaik, Idul Fitri yang sekiranya akan membawa kebaikan hidup kita kedepan. Karena kita tidak pernah tahu apakah kita akan bisa bertemu dengan Idul Fitri di tahun yang akan datang, atau tidak. Artinya, kita tidak tahu sampai kapan batas ajal kita. Oleh karena itu, marilah kita hiasi Idul Fitri kali ini dengan kebaikan-kebaikan sebagaimana disebutkan, atau tidak disebutkan di atas, saling memaafkan atas segala dosa yang telah kita lakukan dengan sesama supaya semakin kuatlah kefitrian jiwa kita ini. Seraya berharap hidayah dan pertolongan Allah SWT, semoga perjumpaan kita dengan bulan Ramadan ini dapat menempa kita menjadi pribadi-pribadi yang Muttaqin, orang yang dinyatakan bertakwa di sisi Allah. Amin, Amin, Amin Ya Robbal Alamin.

 

جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكُـمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ, وَأَدْخَلَنَا وَإِيَّاكُـمْ فِي زُمْرَةِ الْمُوَحِّدِيْنَ ، آمِيْن ،

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ إِنَّهُ هَوُ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ،

 

Khutbah 2

اللهُ أَكْبَرُ (7x)

كَبِيْرًا ، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا ، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةُ وَأَصِيْلًا ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، وَلِلهِ الْحَمْدُ

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ، وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ َالْإِحْتِرَام،ِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَات الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَ الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا وَالْفِتَنَ وَالْمِحَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ .

Share:

Thursday, April 6, 2023

Khutbah Jumat, 4 Keistimewaan Ramadhan

Khutbah: 4 Keistimewaan Ramadhan


Khutbah I

 

 اَلْحَمْدُ للّٰهِ الَّذِيْ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرًا مُبَارَكَا، وَفَرَضَ عَلَيْنَا الصِّيَامَ لِأَجْلِ التَّقْوٰى. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مَحَمَّدٍ الْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى. فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. يَاۤأَيُّهَا الَّذِيْنَ أمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ. أَمَّا بَعْدُ،

 

Hadirin jamaah shalat Jum'at rahimakumullah,

Marilah kita selalu menjaga takwa kepada Allah di manapun kita berada dengan senantiasa merasa diawasi dan ditatap oleh Allah. Dan marilah kita selalu takut akan adzab Allah, diikuti dengan bersungguh-sungguh menjalankan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya, karena inilah esensi dari ketakwaan yang sebenarnya. Dan sebaliknya, yakni meninggalkan perintah-perintah-Allah dan menjalankan larangan-larangan-Nya adalah suatu kemungkaran yang mengindikasikan bahwa kita tidak takut akan azab Allah, dan ini merupakan suatu kefasikan atau kekufuran. Wal'iyaadzu billaah.



Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,


Tak terasa saat ini kita telah berada pada Jumat ketiga di bulan mulia, bulan Ramadhan. Bulan mulia ini adalah satu-satunya bulan dalam sistem penanggalan Hijriyah yang disebut dalam Al-Qur’an. Kemulian bulan ini disebut secara khusus karena di dalamnya terdapat hikmah dan keistimewaan khusus yang tak didapat pada bulan-bulan lainnya.


Adapun keistimewaan yang pertama ialah:

Kewajiaban untuk menjalankan ibadah puasa.


Perintah menjalankan kewajiaban ibadah puasa Ramadhan ini semata-mata untuk menyaring kualitas keimanan orang-orang Islam; Apakah keimanannya terpanggil untuk menjalankan ibadah puasa atau tidak. Bagi orang Islam yang terpanggil lalu tulus ikhlas menjalankannya maka ia akan mendapatkan derajat takwa di sisi Allah dan disebut sebagai alMuttaqin.

Hal ini tercantum dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 183;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.".( Al Baqarah ,183)


Keistimewaan yang kedua ialah:

Kesempatan untuk menghapus dosa-dosa.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Bulan Ramadhan adalah bulan penebusan dosa-dosa. Maka apabila seseorang betul-betul menjalankan ibadah puasa karena iman dan semata-mata mengharap keridhaan Allah, niscaya ibadah puasanya itu akan menjadi penebusan atas dosa-dosa yang telah diperbuat di masa lalu. Dan Allah Maha Pengampun dan Maha Melipatgandakan pahala; Lebih-lebih di bulan Ramadhan ini. 

Dalam hal ini Rasulullah s.a.w bersabda:

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

"Shalat lima waktu, antara sholat Jum'at ke Sholat Jum'at dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa diantara keduanya, jika dijauhinya dosa-dosa besar,". ( HR. Muslim)

 

Keistimewaan ketiga ialah:

Terbukanya pintu-pintu keberkahan.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Di dalamnya terdapat keberkahan-keberkahan. Maka amal ibadah apapun yang dilakukan di bulan Ramadhan akan dibalas dengan pahala sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Dan pahala puasa lebih Allah istimewakan lagi.

Dalam hal ini Rasulullah s.a.w menyampaikan Firman Allah SWT dalam sebuah hadits qudsi:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى

"Seluruh amalan kebaikan manusia akan dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman, "Kecuali puasa. Sebab pahala puasa adalah untuk-Ku. Dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Ia (orang yang berpuasa) telah meninggalkan syahwatnya dan makannya karena-Ku." (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. )

Keistimewaan keempat ialah:

Diturunkan Malam Lailatul Qadar.

Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

من صام رمضانَ إيمانًا و احتسابًا غُفِرَ له ما تقدَّم من ذنبِه ، و من قام ليلةَ القدرِ إيمانًا و احتسابًا غُفِرَ له ما تقدَّم من ذنبِه

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan (dari Allah), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa menghidupkan malam Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan pengharapan (dari Allah), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu“[55. HR al-Bukhari (2014), Muslim (760), dan lain-lain].


Inilah Khutbah singkat tentang 4 Keistimewaan Ramadhan yang dapat kami sampaikan. Mudah-mudahan khutbah ini dapat memotivasi kita menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh, dan dapat menghiasi hari-hari kita dengan amalan-amalan sunnah Ramadhaniyah, seperti: berbuka di awal waktunya, shalat tarawih, mengakhirkan sahur, memperbanyak bacaan Al Qur’an, infak, sedekah, dan sebagainya. Alhasil, kita bisa kembali fitri dan termasuk ke dalam golongan al Aidin walFaizin. Amin.


باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

 

Khutbah II


اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

 

Share:

Thursday, March 9, 2023

Khutbah - Manfaat Shalat Dari Aspek Kesehatan

Khutbah Jumat - Manfaat Shalat Dari Aspek Kesehatan

Khutbah pertama


الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ وَالطَّاعَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ. اما بعْد

Hadirin jamaah shalat Jum'at rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya. Selanjutnya, kita bersyukur kepada Allah SWT, dan bershalawat atas Rasulullah SAW, karena berkat rahmat Allah dan wasilah Rasulullah, kita bisa melaksanakan kewajiban shalat Jum'at dalam rangka mengamallkan perintahNya. Alhamdulillah.

Hadirin rahimakumullah,
Allah, Sang Maha Pencipta, tahu betul apa yang diperlukan oleh makhluk ciptaanNya, termasuk manusia. Maka Allah memerintahkan sesuatu sebagai kewajiban yang harus dilakukan demi kebaikan dalam kelangsungan hidupnya. Semua perintahNya tidak hanya bernilai pahala akhirat, tetapi juga mempunyai manfaat besar dalam kehidupan di dunia. Misalnya, perintah puasa. Rukun Islam ketiga ini sangat diakui manfaatnya dalam penyembuhan penyakit oleh para medis dan ilmuwan negara barat. Akhirnya, mereka pun mensyaratkan berpuasa untuk penyembuhan pasien dan kesehatan mereka.

Begitu pula perintah shalat. Shalat yang kita lakukan 5 kali sehari semalam sebagai perwujudan ketaatan serta ketakwaan kepada Allah, ternyata telah memberikan kontribusi besar terhadap kesehatan tubuh kita. Mulai dari bersuci, berwudhu, mengucapkan bacaan dzirkir, melakukan gerakan shalat sehingga salam ternyata memiliki makna yang luar biasa bagi kesehatan jasmani bahkan rohani kita. Tetapi barangkali sedikit dari kita yang menyadarinya.

Seorang dokter spesialis bedah-onkologi (bedah tumor) lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. Bahar Azwar, dalam bukunya, berjudul “Ketika Dokter Memaknai Sholat“ ia menjabarkan makna gerakan shalat secara medis. Berikut diantara kutipan manfaat rangkaian gerakan shalat dari aspek kesehatan.

1. Wudhu

Dengan berwudhu' yang benar dan mengikuti sunnah-sunnahnya, seperti membasuh tangan sebelum berwudhu', berkumur dan menghirup air dari hidung, berarti telah melakukan proses kebersihan bagi kulit, selaput lendir, dan rongga-rongga tubuh terluar. Maka pori-pori kulit, rongga mulut dan hidung menjadi bersih, aman dari radiasi serta  berbagai ancaman kuman, suhu tubuh stabil, proses ekskresi (pelepasan zat-zat tak berguna melalui pori-pori kulit) menjadi lancar, dan lebih terjaga dari infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Hadirin rahimakumullah,
Manfaat dari gerakan shalat berikutnya adalah:

2. Takbiratul Ihram

Mengangkat kedua tangan sejajar telinga ketika berdiri tegak, lalu melipatnya di depan dada bagian bawah. Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah dan getah bening (limfe), serta menstabilkan kekuatan otot sekitar lengan. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah menjadi lancar karena kaya oksigen . Kemudian mendekapkan kedua tangan yang terbuka rapat di depan dada bagian bawah. Sikap ini bermanfaat bagi kelenturan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

3. Ruku’

Memposisikan kepala sehingga rata dengan tulang belakang, ditopang kedua tangan yang bertumpu pada kedua lutut. Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga struktur dan fungsi tulang belakang sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Di samping itu, posisi jantung yang sedng sejajar dengan otak, menyebabkan sirkulasi darah pada sekitar punggung hingga kepala menjadi lancar. Sedangkan tangan yang bertumpu pada kedua lutut berfungsi untuk merelaksasikan otot-otot bahu hingga ke tangan. Dan posisi perut yang menggantung ketika rukuk bermanfaat untuk menstabilkan otot-otot perut.

4. I’tidal

Tubuh tegak lurus setelah bangkit dari ruku’ sembari mengangkat kedua tangan setinggi telinga. Gerakan ini sangat bermanfaat untuk menormalkan organ-organ bagian pencernaan. Pada saat ini, organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Sementara thuma'ninah di saat i'tidal sangat bermanfaat untuk menstabilkan struktur rangka dari kepala hingga kaki.

Hadirin rahimakumullah,
Manfaat dari gerakan shalat berikutnya adalah:

5. Sujud

Posisi kepala tersungkur sehingga sejajar dengan kaki, memposisikan kedua telapak tangan sejajar bahu, meletakkan dahi, lutut, dan ujung telapak kaki pada lantai, dan mengangkat pangkal paha. Manfaat sikap tubuh ini adalah untuk memompa kelenjar getah bening ke bagian leher dan pangkal lengan, berfungsi untuk menguatkan kekebalan tubuh dari penyakit. Selain itu, posis jantung yang lebih tinggi dari posisi otak bermanfaat untuk memaksimalkan pasokan darah ke otak karena kaya oksigen serta memacu kinerja sel-selnya. Kemudian tidak tergesa-gesa saat sujud sangat bermanfaat untuk menghindarkan seseorang dari gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa terhadap kesehatan organ kewanitaan dan kesuburan rahim karena di saat itu otot-otot perut mengalami fiksasi (kembali ke posisi awal) sehingga kuat dan elastis.

6. Duduk Iftirosy dan Tawarruk

Duduk iftirosy (duduk antara dua sujud serta tahiyat awal) dan Tawarruk (duduk tahiyat akhir), perbedaan keduanya terletak pada penempatan posisi kaki kiri. Pada saat iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha kiri yang terhubung dengan saraf bagian belakang paha, ditekan tumit kaki kiri. Posisi ini bermanfaat untuk menjaga saraf bagian pangkal paha yang sangat diperlukan ketika berjalan. Pada saat duduk tawarruk, tubuh bertumpu pada pangkal paha kiri, ditunjang dengan tekanan ujung telapak kaki kanan ke lantai. Posisi ini sangat baik untuk menstabilkan kandung kemih beserta kelenjar prostat. Perubahan posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’ menyebabkan seluruh otot kaki turut meregang sehingga relaks kembali.

7. Salam

Memutar kepala ke kanan dan ke kiri sehingga pipi terlihat dari belakang. Gerakan ini bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan melancarkan aliran darah sampai ke kepala. Sedangkan manfaat posisi duduk tawarruk ketika salam sebagaimana diuraikan sebelumnya.

Hadirin rahimakumullah,
Riset di atas telah mendapat pengakuan dari Harvard University, Amerika Serikat. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan diri masuk Islam setelah diam-diam melakukan riset pengembangan, khusus mengenai gerakan sujud.

Akhirnya kita berharap semoga kita bisa meningkatkan kualitas shalat kita sehingga manfaatnya  dapat menunjang kebahagiaan kita di dunia dan di akhirat. Amin.

Allah SWT berfirman :

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ ۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ

Dan laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Surah al Baqarah ayat 110)

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمِا فِيْهِ مِنَ الآَيَاتِ والذِّكْرِالحَكِيْمٍ، وتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَه إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.

Khutbah 2

 

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ اِنْعَامِهِ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. أَمَّا بَعْدُ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى. وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ اَجْمَعِيْنَ . وَالْمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ . وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ . وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ . اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُخْلِصِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Share:

Thursday, February 9, 2023

Khutbah Keutamaan Shalat 5 Waktu

Khutbah jumat tentang keutamaan shalat 5 waktu disertai dalil ayat dan hadits tulisan Arab beserta artinya.

Khutbah Keutamaan Shalat 5 Waktu

ألْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإيْمَانِ وَالإسْلاَمِ وَعَلَّمَنَا دَقَائِقَ الْعُلُوْمَ بِالْقَلَمِ. وَجَعَلَنَا مِنْ أُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أشْرَفِ الْأَنَامِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ ﷺ وَعَلٰى أَهْلِ بَيْتِهِ الْكِرَامِ وَأَصْحَابِهٖ الَّذين يُبَلِّغُوْنَ الْحِكَمَ وَمَنِ اتَّبَعَهُمْ بِالاِحْتِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ, شَهَادَةً تُنْجِبْنَا بِهَا مِنْ اَهْوَالِ يَوْمِ الْقِيَامَة, وأَشْهَدُ ان محمّدا عبده ورسوله لاَنَبِيَ بَعْدَهُ ، أمابعد : فَياَأَيُّهاَ النَّاسُ اتَّقُوالله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوتُنَّ إِلاَّوَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. قال الله تعالى في القرآن العظيم: اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ


Jamaah shalat Jum’at rahimakumullah,
Marilah kita selalu berusaha meningkatkan takwa kepada Allah SWT dengan menjalankan semua perintahNya dan meninggalkan semua laranganNya. Karena dengan menjaga takwa itu menunjukkan bahwa kita sedang menjaga dua pusaka kehidupan, yakni iman dan Islam. Dan dengan menjaga iman dan Islam akan mendatangkan peluang wafat dalam keadaan husnul khatimah.

Hadirin, jamaah shalat Jum’at rahimakumullah,
Salah satu upaya meningkatkan nilai takwa adalah dengan menjalankan rukun-rukun Islam. Dan rukun Islam yang perlu dioptimalkan adalah shalat. Oleh karena itu pada kesempatan suasana Rajab, bulan yang di dalamnya terdapat perintah shalat 5 waktu untuk pertama kalinya, kami akan menyampaikan khutbah tentang keutamaan shalat 5 waktu.

Hadirin rahimakumullah,
Keutamaan atau  fadhilah shalat 5 waktu sangat banyak sekali. 3 diantaranya adalah sbb.

1. Shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar

Apabila shalat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, syarat dan rukunnya dipenuhi dengan sesempurna mungkin maka shalat yang seperti itu akan menjadi alarm bagi jiwa sekaligus pengendali bagi anggota badan sehingga terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. Akhirnya, shalat itu akan membentuk pribadi yang terpuji, sesuai tujuan diperintahkannya shalat. Akan tetapi bila shalat belum merubah kepada pribadi yang lebih baik, itu menunjukkan bahwa esensi dari shalat masih sebatas dikerjakan, belum betul-betul ditegakkan, dan perlu adanya perbaikan dalam pelaksanaan shalatnya.

Allah SWT berfirman:

اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ

Artinya:
"Bacalah Kitab (AlQuran) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. .. (Al-Ankabut, 45)

2. Shalat merupakan pelebur dosa

Disamping untuk menggugurkan kewajiban, shalat juga mempunyai keutamaan untuk menghapus dosa. Maksudnya, shalat fardhu yang satu dan lainnya dapat melebur dosa-dosa dalam rentang waktu diantara keduanya. Dijelaskan dalam sebuah hadits, bahwa dosa yang dimaksud adalah dosa kecil. Karena dosa besar akan terhapus dengan taubat.

Rasulullah saw., bersabda:

عن أنس ابن مالك رضي الله عنه قال. قَالَ رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ، وَالْجُمُعَةُ إلَى الْجُمُعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَزِيَادَةُ ثَلاثَةِ أيَّامٍ}. (زواه أبو نْعبم)


Dari Anas ra, berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Shalat lima waktu itu pelebur dosa-dosa di antara satu dan lainnya, selama dosa-dosa besar dijauhi. Dan jumat sampai jumat berikutnya itu pelebur dosa-dosa di antaranya, ditambah tiga hari.” ( HR. Abu Nuaim )

3. Shalat merupakan barometer ibadah lainnya.

Shalat merupakan barometer atau alat ukur terhadap ibadah lainnya. Jika shalat seseorang baik, maka sangat dimungkinkan ibadah-ibadah lainnya juga baik. Sebaliknya, jika shalat seseorang buruk, maka sangat dimungkinkan ibadah-ibadah lainnya juga buruk. Hal ini terus akan berlanjut hingga di hari penghitungan amal di akhirat nanti. Pada saat itu shalat menjadi barometer atau kunci utama penghitungan amal manusia. Setiap amal perbuatan manusia selama hudup di dunia akan dihitung/dihisab di hadapan Sang Maha Cepat Perhitungannya dengan metode mengedepankan perhitungan terhadap shalat.

Rasulullah SAW bersabda:

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ ” . (رواه الترميذي والنسائي)


Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan beruntung dan selamat. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merasa rugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah SWT  mengatakan, 'Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?' Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amal ibadah lainnya dihisab seperti itu." (HR. Tirmidzi No. 413, An-Nasa’i No. 466)

Hadirin rahimakumullah,
Semoga 3 keutamaan shalat yang kami sampaikan melalui khutbah ini dapat memperbaiki kualitas shalat kita dalam rangka meningkatkan nilai keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Di samping itu kami berharap semoga kita mendapatkan keutaman lain dari shalat, berupa keberkahan hidup, kesehatan jasmani rohani, serta kebahagiaan di dunia dan akhirat. Amin

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمِا فِيْهِ مِنَ الآَيَاتِ والذِّكْرِالحَكِيْمٍ، وتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَه إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.


Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمِّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سيِّدِنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَوات. اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْن وَالرَّخَاءَ لَهُمْ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.

اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ، وَالْوَبَاءَ، وَالرِّبَا، وَالزِّنَا، وَالزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ، وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا أندُونِيسِيَا خَاصَّةً، وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن.

رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى. اللَّهُمَّ أَعِنِّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ ،


Share: