Ini Do'a Setelah Surah Al Ghasyiyah
sebagai amalan keagamaan yang perlu diterapkan di dalam ibadah, khususnya sholat.
Allah SWT berfirman dalam QS Al Ghaasyiyah : 24
فَيُعَذِّبُهُ اللّٰهُ الْعَذَابَ الْاَكْبَرَۗ
Allah SWT berfirman dalam QS Al Ghaasyiyah : 26
ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ
Ketika imam membaca surah Al-Ghaasyiyah pada shalat jahriyah misalnya shalat Jumat, setelah bacaan ayat "Fayu'adzdzibuhullaahul 'adzaabal akbar" (ayat ke 24) dan diakhir surat tersebut (ayat ke 26) Surah Al Ghosyiyah, sebagian makmun segera menjawab dengan suatu bacaan. Sebenarnya apa yang mereka amalkan?
Dalam sebuah hadits sahih riwayat Ibnu Khuzaimah Nomor 684 dijelaskan bahwa "fa kaana la yamurru bi ayati takhwifin illa ista'adza wa la ayati rahmatin illa sa-ala wa laa aayati tanziihin illaa sabbaha" Artinya: "Rasulullah tidak pernah membaca ayat tentang siksa kecuali beliau meminta perlindungan darinya, tidak membaca ayat tentang rahmat kecuali memintanya, dan tidak membaca ayat yang mensucikan Allah kecuali membaca tasbih".
Hadits ini menunjukkan bahwa amalan membaca doa ketika imam membaca ayat tertentu yang berkaitan dengan siksa, nikmat atau yang lain, makmum boleh membaca doa tersebut. Sebab hadits di atas dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika beliau shalat dengan membaca 200 ayat setiap rakaatnya.
Di dalam kitab Busyro al Karim juz I halaman 77 disebutkan:
ويسن سؤال الرحمة بنحو: "اللهم إغفر أو إرحم" عند قراءة أية رحمة, والإستعاذة بنحو: "اللم أعذنى من النار" عند قراءة آية عذاب, والتسبيح آية التسبيح, وعند آخر والتين, وآخر القيامة أن يقول:"بلى وإنا على ذلك من الشاهدين", وعند آخر المرسلات :"آمنا بالله", يفعل ذلك كله من الإمام والمنفرد لقراءة نفسه, والمأموم لقراءة إمامه أو نفسه حيث لم يسمع قراءة إمامه وغير المصلى لكل قراءة سمعها.
Dan disunahkan meminta rahmat dengan berucap semisal : “Ya Allah ampunilah, Ya Allah rahmatilah” ketika membaca ayat rahmat. Dan disunahkan meminta perlindungan dengan berucap semisal : “Ya Allah, selamatkanlah aku dari api neraka” ketika membaca ayat adzab, bertasbih ketika membaca ayat tasbih, dan ketika membaca akhir dari surat at-tin dan akhir surat al-Qiyamah agar membaca: (“Ya, dan kami atas hal itu termasuk para saksi,) dan pada akhir surat al-Mursalat agar membaca : (“Kami beriman kepada Allah”.)disunahkan agar melakukan hal tsbt masing-masing imam dan orang yang shalat sendiri karena mendengar bacaannya agar melakukan ssemua yang tersebut tadi, dan seorang makmum karena bacaan imamnya atau karena mendengar bacaannya sendiri apabila dia tidak mendengar bacaan imam, dan bagi orang yang tidak shalat apabila mendengar setiap bacaan yang ia dengar.
Doa yang dibaca setelah ayat "Fayu'addzibuhullahul adzabal akbar" (ayat 24) adalah:
اَللّٰهُمَّ أَعِذْنَا مِنْ عَذَابِكَ
“Allahumma a’idzna min ‘adzabika”
(Ya Allah, lindungi kami dari siksaMu).
Adapun doa yang dibaca di akhir Surah al-Ghasyiyah adalah:
رَبِّ حَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرًا
“Robbi haasibni hisaaban yasiro.."
(Ya Allah ringankanlah hisab kami).
Dengan demikian membaca doa dalam shalat ketika Imam sedang membaca Al Quran adalah boleh bahkan dalam kitab Ibnu Katsir adalah dianjurkan mengamalkannya berdasarkan beberapa riwayat hadits. Begitu pula doa-doa yang terdapat dalam Yasin Fadhilah adalah rangkaian do'a yang sesuai hadits di atas, dan Yasin Fadhilah bukanlah menambah-nambahi ayat dalam Yasin, tetapi menyelipkan doa di dalam bacaan al quran. Demikian. Semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment