Berbagi: khutbah, dalil, hukum, amalan, sosial, agama

yuqm.blogspot.com

Thursday, October 21, 2021

Khutbah Jumat: Melestarikan Peringatan Maulid Nabi

Judul: Melestarikan Peringatan Maulid Nabi 
Kategori: Khutbah Jumat 
Durasi: 6 menit



Khutbah I

الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَإِذْ قَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَىَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًۢا بِرَسُولٍ يَأْتِى مِنۢ بَعْدِى ٱسْمُهُۥٓ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ قَالُوا۟ هَٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh berkah ini, kami berwasiat kepada diri kami pribadi dan kita semua untuk terus berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan melakukan semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya.

Hadirin jamaah shalat Jum'at rahimakumullah,
Saat ini kita berada di bulan yang mulia, karena di bulan ini terdapat moment mulia yaitu hari kelahiran baginda Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada tanggal 12 bulan Rabiul Awal. Pada bulan kelahiran Nabi ini kaum muslimin di penjuru dunia semarak memperingati maulid Nabi Muhammad SAW sebagai hari besar Islam atau sebagai kegiatan rutin menggalang pahala ibadah secara berjamaah.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Peringatan maulid Nabi pertama kali dilakukan di awal abad ke enam hijriyah oleh Sultan Al-Muzhaffar (549-630 H. / 1154-1233 M.). Beliau adalah seorang raja yang mujahid, berilmu dan bertakwa. Beliau adalah penguasa Irbil, salah satu wilayah di Irak.

Dijelaskan oleh Sibth, cucu Ibn Al-Jauzi bahwa dalam peringatan tersebut, Sultan Al-Muzhaffar mengundang seluruh rakyatnya dari berbagai kalangan, termasuk ulama dari berbagai disiplin ilmu. Tiga hari sebelum hari pelaksanaan peringatan Maulid Nabi tersebut, beliau telah melakukan segala macam persiapan. Ribuan kambing dan unta disembelih untuk hidangan pada perayaan Maulid Nabi tersebut. Seluruh hadirin sangat antusias dan senang mengikuti acara peringatan Maulid Nabi yang digelar pertama kali di dalam catatan sejarah peradaban Islam tersebut.

Sejak saat itulah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW terus digalakkan sampai sekarang. Gagasan Sultan Al-Muzhaffar ini memang perlu diapresiasi karena berkaitan erat dengan sabda Rasulullah SAW sebagaimana berikut:

:قال رسول الله صلعم
مَنْ سَنَّ فِيْ الإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَىْءٌ (رواه مسلم وغيره


Artinya:
Barangsiapa merintis perkara baru yang baik dalam Islam, maka ia mendapatkan pahalanya dan pahala orang-orang yang mengamalkan setelahnya tidak kurang dari pahala mereka sedikit pun.” (HR Muslim dan lainnya)

Hadirin jamaah shalat Jum'at rahimakumullah,
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sangat identik dengan pengajian, baik terbuka maupun tertutup. Hal ini dimanfaatkan para ulama dan muballigh untuk mengingatkan pada kebaikan, merekatkan persaudaraan, menjalin ukhuwah islamiyah, serta menjaga perdamaian.

Kegiatan ini bersesuaian dengan firman Allah SWT dalam Al Qur'an sebagai berikut:

۞ لَا خَيْرَ فِيْ كَثِيْرٍ مِّنْ نَّجْوٰىهُمْ اِلَّا مَنْ اَمَرَ بِصَدَقَةٍ اَوْ مَعْرُوْفٍ اَوْ اِصْلَاحٍۢ بَيْنَ النَّاسِۗ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا

Artinya:
Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Barang siapa berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan memberinya pahala yang besar.
(QS An-Nisaa' ayat 114)

Hadirin jamaah shalat Jum'at rahimakumullah,
Dalam kegiatan peringatan Maulid Nabi juga tidak terlepas dari shalawat berjamaah. Variasi judul dan irama shalawat sangat beragam. Namun isi shalawat terbingkai dalam nuansa sejarah kehidupan Rasulullah, pujian atas kemulian jiwa dan akhlak beliau, anjuran mengikuti sunnah beliau, hingga harapan mendapat syafaat beliau di akhirat kelak.

Hal ini sangat sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al Qur'an sebagai betikut:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Artinya:
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-malaikat-Nya bershalawat atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu atas Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.
(QS Al Ahzab, ayat 56)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Berdasarkan keterangan di atas, maka kegiatan peringatan Maulid Nabi perlu kita lestarikan, baik sebagai Hari Besar Islam, atau kegiatan tahunan, atau budaya reliji, atau format kebaikan lain dengan nuansa serupa.

Dengan ini pula, marilah kita lebih banyak lagi bershalawat dan lebih semangat lagi memperingati maulid Nabi agar keberadaannya tetap lestari dan dilestarikan oleh anak cucu keturunan kita nantinya. Akhirnya kita berharap semoga Allah merahmati kita, meridhoi langkah2 kita, dan menggolongkan kita sebagai ahli surga, berkat kecintaan kita kepada Rasulullah SAW. Aamiiin.

Demikianlah khutbah singkat ini kami sampaikan. Semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua. Amin.

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
 
Khutbah 2

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ، وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ َالْإِحْتِرَام،ِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْن رَبَّنَاَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَات الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَ الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ . عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْ
كُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ

Share:

0 comments:

Post a Comment