Khutbah Tentang 3 Keutamaan Shalat Berjamaah
Keutamaan
Shalat
Berjamaah
Khutbah 1
ألْحَمْدُ لِلّهِ
الَّذِيْ أنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإيْمَانِ وَالإسْلاَمِ وَعَلَّمَنَا دَقَائِقَ
الْعُلُوْمَ بِالْقَلَمِ. وَجَعَلَنَا مِنْ أُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صلّى
الله عليه وسلّم. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أشْرَفِ الْأَنَامِ؛ سَيِّدِنَا
وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صلّى الله عليه وسلّم، وَعَلٰى أَهْلِ بَيْتِهِ الْكِرَامِ،
وَأَصْحَابِهٖ الَّذين يُوَلُّوْنَ الْحِكَمَ، وَمَنِ اتَّبَعَهُمْ
بِالاِحْتِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ،
شَهَادَةً تُنْجِبْنَا بِهَا مِنْ اَهْوَالِ يَوْمِ الْقِيَامَة, وأَشْهَدُ اَنَّ
محمّدًا عبدُه ورسوله لاَنَبِيَ بَعْدَهُ، أمابعد: فَيَٰأَيُّهاَ النَّاسُ
اتَّقُوالله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوتُنَّ إِلاَّوَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ،
Jamaah shalat Jum’at
rahimakumullah,
Marilah kita selalu
berupaya meningkatkan takwa kepada Allah SWT dengan menjalankan semua
perintahNya dan meninggalkan semua laranganNya. Karena di saat menjaga takwa
berarti kita sedang menjaga iman dan Islam kita. Dan menjaga iman serta Islam agar tetap terawat hingga akhir hayat lalu wafat dalam keadaan husnul khatimah merupakan cita-cita segenap orang Islam yang selalu dipinta di
dalam setiap doa.
Hadirin, jamaah shalat
Jum’at rahimakumullah,
Salah satu cara
meningkatkan nilai ketakwaan adalah dengan meningkatkan kualitas shalat. Dan
salah satu cara meningkatkan kualitas shalat adalah dengan shalat berjamaah.
Semakin banyak jamaahnya, maka semakin tinggi nilai dan kualitasnya dalam pandangan Allah SWT. Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan shalat berjamaah
sebagaimana maksud hadits ini:
عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: صَلَاةُ الرَّجُلِ مَعَ الرَّجُلِ أَزْكَى مِنْ صَلَاتِهِ وَحْدَهُ, وَصَلَاتُهُ مَعَ الرَّجُلَيْنِ أَزْكَى مِنْ صَلَاتِهِ مَعَ الرَّجُلِ, وَمَا كَانَ أَكْثَرَ فَهُوَ أَحَبُّ إِلَى الله عَزَّ وَجَلَّ
(رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّان)
Artinya:
“Shalat seorang
bersama seseorang lebih baik daripada shalat sendirian, shalat seorang bersama
dua orang lebih baik daripada shalat bersama seorang, dan semakin banyak lagi, semakin disukai oleh Allah ‘Azza wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dan
Nasa’i). Hadits shahih menurut Ibnu Hibban.
Hadirin rahimakumullah,
Keutamaan atau fadhilah
dari shalat berjamaah sangatlah bamyak sekali. Baik yang dinyatakan dengan dalil naqli maupun yg ditampakkan dengan bukti. Namun pada kesempatan kali ini kami
akan menyampaikan 3 keutamaan terpenting dari shalat berjamaah sebagai
berikut:
1. Shalat berjama’ah
lebih utama daripada shalat sendirian.
Keutamaan pertama dari
shalat berjamaah adalah bahwa derajat satu kali shalat berjamaah berbanding
dengan dua puluh tujuh kali shalat tanpa berjamaah. Dengan kata lain, anugerah pahala dari Allah bagi orang yang shalat
berjama’ah adalah dua puluh tujuh derajat, sedangkan anugrah pahala bagi orang yang shalat sendirian adalah satu derajat. Kemudian
pada puncaknya, Allah akan lebih menyayangi orang yang shalat berjamaah sebesar 27
tingkat kesayangan daripada orang yang shalat sendirian. Dalam hal ini
Rasulullah SAW bersabda:
عنْ عبدِ اللهِ بنِ
عُمَر -رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم: صَلاَة
الْجَمَاعَة اَفْضَلُ مِنَ صَلاَةِ الفَدِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَة. (متفق
عليه)
Artinya:
"Shalat berjama’ah
itu lebih utama daripada shalat sendirian, dengan keutamaan dua puluh tujuh
derajat." (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Menjadi sebab
diampuninya dosa-dosa.
Keutamaan kedua bagi
orang yang shalat berjamaah adalah peluang untuk mendapatkan pengampunan atas
dosa-dosanya. Peluang ini bisa terjadi pada setiap ia melakukan shalat
berjamaah dan bisa terjadi kadang-kadang. Karena ketentuannya adalah apabila
ada orang yang shalat berjamaah mengucapkan: "Aaamiiin" serentak
(bersamaan) dengan ucapan malaikat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya. Melihat
ketentuan ini maka semakin sering melakukan shalat berjamaah, semakin besar
pula peluang mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Hal ini telah disabdakan
oleh Rasulullah SAW sebagaimana hadits berikut:
عن أبي هريرة رضي
الله عنه قال: قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم: إِذَا قال اْلإِمَامُ (غَيْرِ
اْلمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَالضّآلّين) فَقُوْلوُا: آمين, فَإِنَّهُ مَنْ
وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ اْلمَلاَئِكَةِ غَفِرَ لَهُ ماَتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
(رواه البخارى و مسلم)
Artinya:
Jika imam mengucapkan
“Ghoiril maghdhubi ‘alaihim waladhdhooolliin”, maka ucapkanlah: "Aamiin". Karena
sesungguhnya siapa yang mengucapkan amin bersamaan dengan ucapan malaikat maka
ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Melatih disiplin dan
berakhlak mulia.
Keutamaan ketiga dari
shalat berjama’ah adalah untuk membiasakan seorang berdisiplin mematuhi
perintah pemimpinnya. Pembinaan sikap ini diperoleh dari pembiasaan mengikuti
gerakan imam di dalam shalat. Ketika imam bertakbir maka makmum ikut bertakbir,
ketika imam rukuk maka makmum ikut rukuk, ketika imam sujud maka makmum pun
ikut sujud, dst. hingga salam. Kendati demikian, makmum diberikan hak untuk
tidak mengikuti imam ketika ia salah, akan tetapi makmum menegurnya dengan
kalimat: Subhanallah.
Hal ini tentu akan
membawa dampak yang luar biasa di dalam kehidupan seseorang untuk melatih
kedisiplinan dalam bekerja, ketaatan terhadap aturan, menghargai perbedaan pendapat, santun dalam bertutur kata, bijak dalam menyampaikan teguran, dan melahirkan kerendahan hati. Di samping itu, shalat berjamaah dapat menghilangkan sifat kesewenang-wenagan dalam bertindak, angkuh, egoisme, dan tinggi hati.
Megenai hal ini
Rasulullah SAW bersabda:
عن أبي هريرة رضي
الله عنه مرفوعاً: اِنَّمَاجُعِلَ اْلإِمَامُ لِيُؤْتَمٌ بِهِ, فَلاَ تَحْتَلِفُ
عَلَيْهِ, وَإِذَا كَبُرَ فَكَبِّرُوْا وَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوْا وَإذَا سَجَدَ
فَاسْجُدُوْا وَإذَا صَلّىَ جَالِسًا فَصَلّو جُلُوْساً أجْمَعِيْنَ. (رواه
البخارى و مسلم)
Artinya:
Sesungguhnya dijadikan
imam itu untuk diikuti, maka janganlah kamu menyelisihinya. Jikalau ia
bertakbir maka bertakbirlah kalian, jikalau ia ruku' maka ruku'lah kalian.
Jikalau dia sujud maka sujudlah kalian. Dan jikalau dia shalat duduk maka
shalatl duduklah kalian semuanya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadirin, jamaah shalat
Jum’at rahimakumullah,
Uraian di atas
menunjukkan betapa pentingnya shalat berjama’ah. Fadhilah dan keutamaanya ada
yang bermanfaat di dunia, ada pula yang akan diperlukan nanti di akhirat. Oleh
sebab itu marilah kita sama-sama berharap semoga Allah senantiasa menuntun kita
untuk mengedepankan shalat berjama’ah daripada shalat sendirian, baik di masjid, mushalla, ataupun di rumah-rumah. Selanjutnya, mudah-mudahan kita bisa istiqamah dan memperoleh manfaat dan keutamaanya di dunia dan di akhirat kelak. Amin yra.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْاٰخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا ٱللَّهَ ۖ فَعَسَىٰٓ أُو۟لَٰٓئِكَ أَن يَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُهْتَدِينَ (التوبة,١٨)
“Adalah yang memakmurkan
masjid-masjid Allah itu hanya orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat,
serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada
siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan
termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (At-Taubah ayat 18)
بَارَكَ
اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمِا
فِيْهِ مِنَ الآَيَاتِ والذِّكْرِالحَكِيْمٍ، وتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ
تِلَاوَتَه إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ
اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah
2
اَلْحَمْدُ للهِ
الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ
وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ
وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ
الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ، وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ شَرِيْفُ الْمَقَام،ِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ،
أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ
اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ
يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلٰى أٰلِ
سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ
سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْن رَبَّنَاَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ
نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ
تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَات الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَالْأَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَ الْغَلَاءَ
وَالْوَبَاءَ وَالْاَمْرَاضَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ
غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ
الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ .
عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ
الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا
اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ.
وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ