Berbagi: khutbah, dalil, hukum, amalan, sosial, agama

yuqm.blogspot.com

  • Welcom to menu 1

    Selamat datang di blog kami. Semoga Anda mendapatkan sesuatu yang berarti.

  • Welcom to menu 2

    Selamat datang di blog kami. Semoga Anda mendapatkan sesuatu yang berarti.

  • Welcome to Menu 3

    Selamat datang di blog kami. Semoga Anda mendapatkan sesuatu yang berarti.

Tuesday, December 14, 2021

Khutbah: Amal Shaleh Tangga Menuju Puncak Bahagia

Judul: Khutbah Amal Shaleh Tangga Menuju Puncak Bahagia
Kategori: Khutbah Jum'at
Durasi: 7 menit + 5 menit
Tags: #khutbah_jumat #amal_shaleh #menuju_bahagia #khutbah_singkat


Khutbah: Amal Shaleh Tangga Menuju Puncak Bahagia

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَـمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ . يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ. .


Hadirin, jamaah shalat Jum'at rahimalumullah,

Marilah kita selalu menjaga syukur kita kepada Allah atas limpahan nikmat zahir dan batin, khususnya nikmat iman dan Islam. Shalawat serta salam marilah sering-sering kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW sembari berharap limpahan rahmat dari Allah SWT dan syafaat dari Rasulullah SAW.


Selanjutnya, marilah kita rawat iman dan Islam kita dengan upaya melakukan ketakwaan, yakni
melaksanakan perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Melaksanakan perintah-perintah Allah berarti berbuat amal shaleh, dan meninggalkan larangan-larangan Allah berarti menjalankan ketaatan. Berbuat Amal Shaleh karena taat, takwa, dan iman adalah Tangga Menuju Puncak Bahagia.

 

Hadirin, jamaah shalat Jum'at rahimalumullah,

Kebahagiaan adalah tujuan hidup rata-rata setiap orang. Dan semua orang berhak mencapai kebahagiaan itu, baik kebahagiaan di dunia maupun kebahagiaan di akhirat. Kiranya, untuk mencapai kebahagiaan di dunia sudah dimiliki oleh masing-masing individu sesuai kemampuannya di dalam berpikir, berdaya upaya dan berkarya. Namun untuk mencapai kebahagiaan di akhirat harus ditempuh melalui tatanan agama yang diatur di dalam syariat.


Allah SWT berfirman:

رَّبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَٱعْبُدْهُ وَٱصْطَبِرْ لِعِبَٰدَتِهِۦ ۚ هَلْ تَعْلَمُ لَهُۥ سَمِيًّا

Artinya:
Artinya: Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribada
h kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)? (Surat Maryam Ayat 65)

 

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ طُوْبٰى لَهُمْ وَحُسْنُ مَاٰبٍ

Artinya:
Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan (amal shaleh) mereka mendapat kebahagiaan dan sebaik-baiknya tempat kembali. (QS Ar Ra'd, 29).

Hadirin, jamaah shalat Jum'at rahimalumullah,

2 ayat tadi memberikan pengertian bahwa untuk mendapatkan kebahagian sejati harus ditempuh dengan berbuat amal-amal shaleh yang didasari keimanan, kesabaran, keteguhan, dan ketakwaan. Sehubungan dengan banyaknya perbuatan yang tergolong sebagai amal saleh, maka Allah SWT menjabarkannya di sejumlah ayat Al Quran, diantaranya terdapat pada Surah Al Furqan ayat 63 sampai 77. Pada ayat-ayat tersebut Allah SWT menyanjung orang-orang yg beramal shaleh sebagai "'ibaadur rahman", yakni hamba Dzat Yang Maha Pengasih, yang mana sifat-sifatnya ada 15, sbb:


1. Memiliki sifat rendah hati
2. Apabila ada orang menghina, mereka membalas dengan “Salam,”
3. Menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Allah
4. Senantiasa berdoa agar dijauhkan dari azab Jahanam
5. Membelanjakan harta secara wajar, tidak berlebihan dan tidak kikir
6. Tidak mempersekutukan Allah dengan yang lain
7. Tidak membunuh orang yang diharamkan Allah
8. Tidak berzina
9. Senang bertaubat
10. Memperbanyak kebaikan
11. Tidak memberikan persaksian palsu
12. Apabila mereka bertemu dengan orang mengerjakan perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya
13. Apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Allah, mereka tidak bersikap sebagai orang-orang yang tuli dan buta
14. Selalu berdoa:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kam dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
15. Kelak mereka diberi balasan yang tinggi (surga) atas kesabaran mereka, di sana mereka disambut dengan penghormatan dan salam. Mereka kekal di dalamnya.”


Hadirin, jamaah shalat Jum'at rahimalumullah,

Begitu banyak macam-macam amal shaleh yg bisa kita lakukan demi mencapai kebaikan dan kebahagiaam. Tapi hidayah dan taufiq dari Allah hanya dianugerahkan kepada orang-orang yg sungguh2 mendambakannya.

Maka marilah kita memohon kepada Allah supaya gemar beramal seperti amalannya orang shaleh sehingga digolongkan sebagai orang shaleh serta mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Aaamiiin.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم. مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedgkan ia dalam keadaan beriman, niscaya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS An Nahl, 97)

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

Khutbah 2

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ، وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ َالْإِحْتِرَام،ِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْن رَبَّنَاَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَات الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَ الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ . عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْ
كُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
Share:

Tuesday, December 7, 2021

Hukum Makmum Menjawab Surah Al A'laa yang Dibaca Imam


Inilah Hukum Makmum Menjawab Surah Al A'laa yang Dibaca Imam, Judul Hukum Makmum Menjawab Surah Al A'laa atas bacaan Imam, Kategori Hukum agama, Amalan keagamaan, Tags: surah_al_a'laa

Hukum Makmum Menjawab Surah Al A'laa yang Dibaca Imam

Dalam shalat berjamaah, khususnya yg jahriyah, baik di dalam shalat fardhu maktubah ataupun shalat Jum'at sering dijumpai imam membaca Surah Al A'la; Yaitu surah yg diawali: sabbihisma robbikal a'laa dan diakhiri: shuhufi ibroohiima wamuusaa.

Pada awal dan akhir surah tersebut sering dijumpai juga ada makmum yg membaca dzikir tertentu dan ada pula yg tidak membaca apa2. Keadaan ini tak pelak menimbulkan tanda tanya bagi makmum lain yg belum mengetahui dzikir apa yg dibaca hatta bagaimana hukum membaca dzikir di saat itu.

Melalui tulisan ini, admin akan mencoba meniadakan tanda tanya di benak makmum sebagaimana di atas, dengan ulasan singkat tapi padat beserta dalil pendukungnya. Diharapkan, dalil pendukung ini cukup dijadikan landasan pengamalan bacaan dzikir ketika makmum mendengar imam membaca awal dan akhir surah Al A'laa.

Memang sejatinya, menyimak dan menghayati bacaan imam dengan khusyu itu sudah cukup bagi makmum. Tetapi apabila makmum ingin mendapatkan keutamaan lebih dari shalat berjamaah maka perlu memanfaatkan peluang lain. Misalnya sebagaimana pada tema ini atau sebagaimana terdapat pada judul sebelum ini.

Pernah diulas sebelumnya, bahwa ketika makmum mendengar imam membaca ayat yang berkaitan dengan azab, maka makmum meminta perlindungan. Saat mendengar ayat tentang rahmat, maka makmum memohon karunia, dll.

Lalu dzikir apa yg perlu dibaca makmum ketika mendengar ayat pertama surah Al A'laa? Jawabannya sebagaimana hadits berikut:

عن ابن عباس أن النبي كان إذا قرأ سبح إسم ربك الأعلى قال سبحان ربي الأعلى ( رواه أحمد وأبو داود )

Dari Ibnu Abbas r.a, bahwa Nabi s.a.w apabila membaca: sabbihisma robbikal a'laa, beliau mengikuti dengan bacaan: subhaana robbiyal a'laa. (HR. Ahmad & Abu Daud)

Maka membaca: subhaana robbiyal a'laa setelah ayat pertama Surah Al A'la dihukumi sunnah, baik bagi orang yg shalat sendiri, imam maupun makmum.

Kemudian apa yg dibaca makmum ketika mendengar imam membaca ayat terakhir surah Al A'laa? Setelah imam selesai membaca surat al-A'laa, maka makmum membaca: " 'alaihimas salaam. "

Dan bagaimana hukum membaca bacaan tersebut? Jawabannya sebagaimana qaul Imam Asy Syafi'i berikut ini:

وقال الشافعية : إذا قال : صدق اللَّه العظيم عند سماع آية ، أو قال : لا حول ولا قوة إلا بالله عند سماع خبر سوء فإن صلاته لا تبطل به مطلقا ، إذ ليس فيه .سوى الثناء على اللَّه تعالى ، وإذا سمع المأموم إمامه يقول " إياك نعبد وإياك نستعين " فقال المأموم مثله محاكاة له ، أو قال : استعنا باللَّه ، أو نستعين باللَّه ، بطلت صلاته إن لم يقصد تلاوة ولا دعاء ، وإلا بأن قصد التلاوة أو الدعاء فلا تبطل ، والإتيان بها بدعة منهى عنها .

Imam Asy Syafi'i berkata: Jika makmum mengatakan: "shodaqolloohul 'azhiim" ketika selesai mendengar ayat, atau dia mengatakan: "laa hawla walaa quwwata illaa billaah" ketika mendengar ayat tentang keburukan, maka shalat makmum tidak batal karena bacaan itu secara mutlak, karena maksud dari bacaan itu utk tilawah atau memuji Allah s.w.t atau berdoa kepada-Nya. Tetapi jika makmum membaca bacaan itu dgn maksud menjawab imam atau dgn maksud lain selain ketentuan, maka shalat makmum tersebut batal. Dan bacaan di luar ketentuan termasuk bid'ah yg dilarang. (Fataawaa Al-Azhaar IX 24)

Demikian ulasan singkat tentang Hukum Makmum Menjawab Surah Al A'laa yang Dibaca Imam ini, semoga bermanfaat.

Share: